1. Startups

Hanindia Narendrata: Luck Brings Fingers to Continue Dreams

The Telunjuk Platform has been acquired by FMCG subsidiary PT Diamond Food Indonesia Tbk

At the end of 2021 index price comparison platform acquired by PT Diamond Food Indonesia Tbk. (Diamonds). Through the Company's subsidiary, namely PT Sukanda Djaya, they have signed a conditional share purchase agreement for the ownership of 81% of the company. This is a new chapter for startups that were founded in 2012.

To DailySocial, CEO of Telunjuk Hanindia Narendrata revealed, Telunjuk's next mission is to develop Compass and maintain their first product, a price comparison platform.

Company trip

One of the company's milestones was when it received Series A funding from Venturer in 2015. At that time, Telunjuk had aggressive marketing actions, but then they changed their strategy and focused on profit metrics.

"The impression is if you only focus on Branding will be just like cosmetics, that is only on the surface but value not felt. For me it's value is when you can give positive results to stakeholder," said Hanindia.

Memasuki tahun 2019, Telunjuk menggarap segmen B2B. Tak sekadar platform pembanding harga biasa, mereka memanfaatkan big data untuk mengolah data SKU di berbagai marketplace.

Di akhir tahun 2020 Telunjuk memperkenalkan Compass, a dashboard e-commerce market insights untuk memfasilitasi lebih banyak pengusaha online mengembangkan usahanya. Di dalam Compas, pengguna dapat melihat data marketshare yang dirangkum dari empat pemain e-commerce, yakni Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan JD.id.

"Selama tiga tahun terakhir kami mengalami pertumbuhan yang baik, bahkan saat pandemi. Meskipun pada awal diluncurkan Compas tidak langsung mendapatkan hasil yang positif, di kuartal keempat tahun 2020 kami mulai melihat tantangan yang baru," kata Hanindia.

Berawal dari klien

Hanindia Narendrata dan tim Compas / Compas

Diamond adalah salah satu klien yang memanfaatkan Compas. Saat melakukan diskusi, entitas anak perusahaan, yakni PT Sukanda Djaya, tertarik melakukan kolaborasi yang lebih intensif. Melihat adanya kesamaan misi, visi, dan value, mereka tertarik mengakuisisi Telunjuk.

"Saat itu, di saat yang bersamaan, Telunjuk juga didekati oleh dua perusahaan yang berbeda, untuk memberikan investasi dan melakukan akuisisi juga. Namun kami lebih memilih PT Sukanda Djaya," klaim Hanindia.

Menurut Hanindia, menjadi mimpi besar bagi dirinya dan Telunjuk untuk bergabung dengan perusahaan yang telah berpengalaman.

Keterbukaan dan rasa kekeluargaan yang diterapkan Diamond diklaim memiliki kesamaan dengan kultur yang diterapkan Telunjuk selama ini. Rasa kepercayaan dan kenyamanan antara kedua belah pihak meyakinkan Hanindia dan tim untuk menyetujui rencana akuisisi ini.

"Meskipun ada hambatan yang ditemukan saat proses akuisisi, namun semua bisa diselesaikan bersama. Saya juga melihat bagaimana mereka membuat perencanaan, menerapkan Corporate Governance sambil eksekusi dengan baik. Menurut saya hal-hal tersebut yang menarik perhatian," kata Hanindia.

Meskipun sebagian besar saham perusahaan sudah diambil PT Sukanda Djaya, Hanindia menegaskan tidak ada perubahan dari bisnis dan rencana Telunjuk ke depannya. Hanindia juga masih menempati posisi Direktur PT Telunjuk Komputasi Indonesia.

"Ke depannya data [hasil kelolaan Telunjuk] tersebut akan dimanfaatkan untuk monetisasi [proses bisnis] Diamond selanjutnya. Bukan hanya berguna untuk kepentingan perusahaan, melainkan juga [industri] FMCG secara keseluruhan," kata Hanindia.

Ingin jadi mentor untuk generasi baru

Hanindia menegaskan, untuk jangka panjang fokusnya adalah mengembangkan Telunjuk. Pengalamannya menjalankan bisnis startup ingin dimanfaatkan untuk membantu startup Next generation--apakah sebagai mentor atau akses informasi hingga konsultasi.

"Saya merasa beruntung di masa awal banyak dibantu oleh komunitas startup. Saya pribadi masih ingin fokus di sini untuk jangka panjang. Tidak ada rencana untuk meluncurkan produk sendiri dan tidak tertarik sebagai angel investors. Ke depannya lebih terbuka menjadi mentor dan ingin melanjutkan mimpi baru," katanya.

Tips yang disarankan Hanindia bagi startup yang ingin mengembangkan bisnisnya ke tahap lanjutan adalah melakukan kolaborasi luas sejak dini. Jangan pernah takut untuk lebih terbuka dan transparan, karena di masa sulit kolaborasi membantu bisnis untuk bertahan.

"Saya termasuk yang terlambat menyadari konsep ini. Startup pada umumnya memiliki pendanaan yang terbatas. [..] Biasanya [mereka] bisa membangun bisnis yang bisa dipercaya dan bergerak bersama jika ada teman yang bisa mendukung. Intinya harus bisa lebih terbuka," kata Hanindia.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transactions....
Transaction Failed
try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transactions....
Transaction Failed
try Again