1. Startups

BRIK Reportedly Received Initial Funding of 59 Billion Rupiah Led by AC Ventures [UPDATED]

BRIK is a B2B Commerce platform that sells various construction materials, with the concept of "Raw Materials Aggregator"

Platform developer startups B2B commerce (B2B Raw Materials Aggregator) for building materials "BRIK" reportedly received initial funding from a number of investors. BRIK leverages technology to provide a more efficient financing and distribution experience in the construction ecosystem. They serve institutional customers and retail outlets.

According to sources close to the deal, the nearly $4 million (or 59,5 billion Rupiah) seed funding was led by AC Ventures, with the involvement of Accel, Infra.Market, Alto Partners, BizOnGo, and a number of angel investors --- including executives from YummyCorp, KoinWorks, Bank Aladin Syariah, Bilah Metal, Goldman Sachs, LVMH Catterton, and the Ministry of Education and Technology.

BRIK was founded by 4 people founders, two of whom were former VP SEA Investments at Jardines and one co-founder on iDexpress.

Produk yang dijajakan BRIK cukup beragam, mulai dari pasir, semen, baja, beton, sampai bahan kimia yang biasa digunakan dalam konstruksi. Solusi yang ditawarkan berfokus produk konstruksi volume tinggi di bawah mereknya sendiri. Dengan demikian mereka ingin memecahkan masalah seperti kurangnya transparansi harga, kualitas yang tidak dapat diandalkan, basis vendor yang terfragmentasi, dan logistik yang tidak efisien.

business model

Mengutip dari informasi on the official site, BRIK mengembangkan produk konstruksi sendiri dengan kualitas dan karakteristik yang sesuai dengan riset yang telah dilakukan tim. Keunggulan kompetitifnya antara lain terletak pada kemampuan mereka dalam memperpendek rantai pasok/supply chain leaders. Perusahaan juga menyediakan sistem cloud manufacturing and retail as a services.

Lewat mekanisme cloud manufacturing, perusahaan merangkul rekanan pemasok bahan bangunan untuk membantu perusahaan memproduksi barang --- BRIK memberikan jaminan penjualan lewat kanal yang dimiliki. Sementara mekanisme retail as a services memungkinkan siapa saja untuk bergabung menjadi agen BRIK.

Visi BRIK adalah untuk mempersingkat rantai distribusi bahan konstruksi melalui platform pengadaan berteknologi tinggi, menghubungkan pembeli dengan produsen bahan konstruksi.

Sebelumnya platform GoCement juga telah hadir tawarkan pengadaan bahan bangunan, dengan model bisnis yang berbeda --- lebih ke B2B marketplace. Oktober 2021 lalu, mereka mengumumkan pendanaan awal dari Arise (fund kolaborasi MDI Ventures dan Finch Capital), MDI Ventures, Beenext, dan Ideosource. Perusahaan akan memfokuskan dana segar untuk mengakselerasi pengembangan produk pasar B2B dengan memasukkan distributor besar ke dalam platform.

Menurut exposure submitted by the Ministry of Trade of the Republic of Indonesia, market size B2B commerce in Indonesia will reach $21,3 billion by 2023. Meanwhile, according to a Mordor Intelligence report, the size of the building construction market in Indonesia has reached $10,97 billion in 2022. This is a big enough opportunity for startup activists to explore.

More Coverage:

-

Updated: Kami memperbarui informasi terkait nominal dan daftar investor

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transactions....
Transaction Failed
try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transactions....
Transaction Failed
try Again