18 April 2016

by Yoga Wisesa

Peneliti Columbia University Ciptakan Kamera Fleksibel Dari Lembaran Silikon

Menurut tim ilmuwan, penemuan mereka memungkinkan manusia mengabadikan momen di tempat yang tak bisa dijangkau kamera biasa.

Bagi produsen ternama, rivalitas di ranah fotografi umumnya berkaitan dengan kualitas hasil jepretan serta kemudahan pemakaian produk. Namun tanpa adanya beban terhadap tuntutan itu, tim peneliti dari Columbia University bebas bereksperimen di bidang imaging, dan menjajal pendekatan radikal: mereka mencoba menciptakan kamera yang bisa 'melapisi' objek.

Hasilnya adalah perangkat fotografi yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Bukannya mengusung konsep tadisional, di mana device meng-capture gambar dari satu titik, peneliti memanfaatkan lapisan fleksibel berisi rangkaian lensa. Menurut tim ilmuwan, penemuan mereka memungkinkan manusia mengabadikan momen di tempat yang tak bisa dijangkau kamera biasa.

Di situs resmi, peneliti menjelaskan cara kerja kamera secara umum. Lensa-lensa ditempatkan dan diselaraskan ke lapisan lentur. Dari sana, field of view dapat diubah cukup dengan menekuknya ke luar atau ke dalam. Namun hal ini tak semudah teorinya, karena masalah pada lensa fleksibel ialah terciptanya jarak pada gambar, membuat informasi antar pixel jadi hilang.

Awalnya, solusi ilmuwan adalah mencantumkan lensa kecil untuk masing-masing pixel, akan tetapi mereka menyadari metode ini tak dapat bekerja optimal. Direktur Computer Vision Lab Columbia University Dr. Shree Nayar menyampaikan pada Digital Trends, jika ada jutaan pixel, maka kamera mustahil dikendalikan. Kendala ini berhasil disingkirkan para ilmuwan menggunakan sifat dasar dari material penyusun lensa.

Kamera tersebut sekilas terlihat seperti solar panel. Saat ditekuk, ia tetap dapat menjepret gambar dalam kualitas tinggi, meski sedikit berubah. Untuk versi purwarupanya, lensa mengusung bahan silikon. Jarak focal antar lensa diramu agar berbeda sesuai tingkat kelengkungannya, memastikan tidak ada informasi yang hilang saat lensa berubah bentuk. Nayar menjelaskan, kuncinya ialah ketepatan pemilihan material dan membentuknya dengan presisi.

"Kami percaya ada banyak skenario penggunaan kamera-kamera dengan format besar tapi berukuran tipis serta lentur. Rangkaian lensa adaptif yang kami kembangkan merupakan langkah penting dalam merealisasikan konsep kamera berwujud lembaran," kata Dr. Shree Nayar.

Bayangkan suatu hari nanti mobil Anda dilengkapi kamera 360 derajat yang ditaruh di bumper, atau tersedia kamera mungil nan lentur sebesar kartu kredit. Namun tentunya tidak dalam waktu dekat, peneliti masih harus menemukan cara memproduksi kamera fleksibel tersebut secara ekonomis.

Oh kira-kira setahun silam, Nayar dan kawan-kawannya juga sukses menciptakan kamera yang tidak memerlukan baterai.

Sumber: Columbia.edu & Digital Trends.